oleh

Marihot Sitorus Semakin Panas : Mereka Mungkin Sudah Habis Banyak,Tidak Tepat Sasaran Pihak Ahmad Zambri Tidak Terima Kekalahan

Trajunews.com – Bukan tanpa alasan, Marihot Sitorus Calon DPRD Kota Dumai Dengan Nomor Urut 9 Dapil IV Kecamatan Dumai Barat-Dumai Selatan dari Partai PDIP mendadak menjadi perbincangan hangat di kalangan elite politik dan masyarakat.

Pasalnya calon anggota DPRD Kota Dumai berkumis tebal yang ikut bertanding pada pemilu serentak 17 April 2019 itu, nama nya diseret salah satu warga Dumai Barat ke Bawaslu terkait dugaan Money Politik.

Prilaku mencederai pesta demokrasi itu sebelum nya di laporkan ke Bawaslu oleh Obbie Nanda (22) warga yang berada di jalan Benteng Kelurahan Pangkalan sesai Kecamatan Dumai Barat, di ikuti oleh beberapa masyarakat lainya juga membuat laporan yang sama serta menyertakan barang bukti ke Bawaslu. Pada Selasa 22/04/2019.

Terkait hal tersebut Marihot Sitorus ketika di konfirmasi memberikan keterangan yang berlawanan dengan apa yang dilaporkan oleh masyarakat menemukan praktik money politik.

“Itu tidak benar, saya tidak kenal sama mereka. Kan bisa saja saya juga melaporkan ada orang mengaku penerima uang dengan mencari 100 orang kan boleh saja,” ujar nya terkesan menepis.

Selanjutnya ketika ditanya kan samapai mana proses pelaporan tersebut dia menjawab sedikit berani.

“Saya tidak ada money politik, kalo mereka mungkin udah banyak habis tapi tidak tepat sasaran. Mereka yang kalah tidak terima dengan kekalahan. Seperti yang saya ketahui dari pihak Ahmad Zamri,” ujar kesal nya.

kelengkapan Administrasi, pelapor pun sudah membuat surat pernyataan hasil temuan dan alat bukti yang di temukan, pekara tersebut masih didalam proses Gakumdu.

Sedangkan Ketua bawaslu kota dumai Zulfan ketika dikonfirmasi melalui telpon seluler oleh wartwan menanyakan hal tersebut dia mengatakan,” sekarang kita bersama tim Gakumdu lagi rapat membahas masalah tersebut,” ujar Zulfan singkat.

Aneh dan menggelitik hati, didalam hiruk pikuk persoalan tersebut tersebar pula kabar sedikit timpang.

Ketika Marihot Sitorus dihubungi oleh salah seorang wartawan. Kemudian wartawan tersebut mendapatkan telpon dari teman se profesi nya dengan mengatakan Marihot Sitorus merupakan temanya dan dia saat ini sedang teraniaya.

“Abang dimana..?
‘Di rumah
“Bang jumpa lah kita sebentar lagi..
‘Iya ada apa..?
“masalah sitorus itu
‘Kenapa dengan Sitorus tu..?
“A..aaa dia tu teraniaya tu tak betul berita orang tu,pengaduan orang tu tak betul.
‘Kenapa,itu kan kata dia tak betul..?
“Udah lah bang itu kawan kita tu,abang di rumah sekarang nanti aku kerumah lah.
‘Kenapa mau kerumah
“Ada titipan sedikit untuk duit minyak dan rokok ni.
‘Duit apa..?
“Biar satu suara kita dalam pemberitaan,” ujar wartawan itu menirukan hasil percakapan nya dengan teman se profesi nya itu.

Editor : Rahmad

Komentar

News Feed