oleh

Beredar Kabar Fitria Nengsih Kepala BPKAD Yang Ikut Ditangkap KPK, Diduga Istri Siri Bupati Muhammad Adil

Trajunews – Nama Fitria Nengsih kini menjadi buah bibir di Propinsi Kepulauan Riau, karena dia merupakan perempuan satu-satunya yang turut diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama sejumlah pejabat di Kabupaten Meranti.

Kasus korupsi Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil, melibatkan seorang wanita bernama Fitria Nengsih. Kabarnya, Bahkan santer disebut-sebut wanita ini diduga sebagai istri siri Bupati Meranti Muhammad Adil.

Fitria Nengsih merupakan satu-satunya wanita dari 3 tersangka yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis, 6 April 2023 malam.

Setelah 1×24 jam, Muhammad Adil, Fitria Nengsih, dan M Fahmi Aressa ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Jumat, 7 April 2023 malam.

Saat operasi tangkap tangan dilakukan, KPK berhasil meringkus puluhan pegawai di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Meranti yang diduga terlibat korupsi.

Ketiga tersangka beserta jabatannya yakni Muhammad Adil selaku Bupati Meranti, Fitria Nengsih sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Kepulauan Meranti, dan M Fahmi Aressa merupakan Pemeriksa Muda Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Riau.

Berikut merupakan profil Fitria Nengsih yang diduga istri siri Muhammad Adil.

Fitria Nengsih atau Hj. Fitria Nengsih merupakan Kepala BPKAD Pemkab Kepulauan Meranti. Ia merupakan Pejabat Eselon II yang belum genap satu tahun menjabat. Selain sebagai Kepala BPKAD, Fitria Ningsih memiliki usaha jasa travel perjalanan umroh (PT TM). Sebelum mengemban jabatannya yang sekarang, dia sempat menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kepulauan Meranti.

Lalu apa peran Fitria Nengsih dalam kasus yang menjerat Bupati Meranti Muhammad Adil, konon diduga Fitria bukan hanya hubungan atasan dan bawahan dengan Bupati Meranti, tapi lebih dari itu. Nama wanita ini mencuat ketika dilangsungkannya Press Conference KPK, saat menetapkan tiga tersangka atas dugaan korupsi Bupati Meranti Cs.

Hal ini pun sempat ditanyakan sejumlah wartawan kepada pimpinan KPK, ketika dilangsungkan Press Comference di Gedung Merah Putih, Jumat malam, 7 April 2023. Sedikitnya tiga orang wartawan menanyakan hal ini kepada Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.

Misalnya, dalam kasus pemotongan anggaran yang bersumber dari Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GU), APBD Kabupaten Meranti sebesar 5 sampai 10 persen, Fitria Nengsih bertugas sebagai pengepul.

Selanjutnya, kasus fee proyek pemberangkatan umroh para Takmir Masjid di Kabupaten Meranti, Fitria Nengsih juga berperan ganda.

Fitria Nengsih yang menghimpun dana umroh yang semestinya gratis, justru malah ditagihkan ke pemerintah, dari program 5 plus 1 (gratis). Dalam kasus ini, Fitria Nengsih juga yang menjabat sebagai Kepala Cabang PT TM (Tanur Muthmainnah).

Selanjutnya dalam kasus dugaan suap kepada BPK Perwakilan Riau, Fitria Nengsih juga bertugas mengkondisikan untuk mendapatkan predikat WTP, dan memberikan uang kepada M Fahmi Aressa FH, Ketua Tim Pemeriksa BPK untuk laporan keuangan Kabupaten Meranti.

Hasil penelusuran media ini, diketahui Hj. Fitria Nengsih adalah Kepala BPKAD yang belum satu tahun menjabat sebagai Pejabat Eselon II di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti.

Fitria dilantik pada Senin 9 Mei 2022, pasca Hari Raya Idul Fitri 2022. Ia dilantik Bupati Meranti Muhammad Adil menggantikan posisi Alamsyah Mubaraq, yang menjabat Sekretaris yang merangkap Plt Kepala BPKAD Kabupaten Kepulauan Meranti.

Alamsyah Mubaraq bukan hanya digantikan posisinya, namun ia dinonjobkan dari jabatan yang sebelumnya diemban. Sedangkan Fitria sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kepualauan Meranti.

Sebagai pejabat Eselon II yang belum genap satu tahun, peran Fitria dalam berbagai hal yang memiliki kepentingan dengan Bupati Meranti, tak bisa dianggap remeh. Ia dipercaya untuk menjadi ‘pengepul’ dana-dana yang dihimpun dari para Kepala SKDP di Kabupaten Meranti.

Siasat menyulap dana Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GU) menjadi utang para Kepala SKPD kepada bupati berjalan lancar, dan terhimpun hingga puluhan miliar. Demikian juga, jabatan ganda yang diemban Fitria pada proyek perjalanan umrah Takmir Masjid Kabupaten Meranti.

Sebagai orang dekat Bupati Muhammad Adil, Fitria Nengsih bisa sangat leluasa mengkondisikan perusahaan jasa travel umrah yang dipimpinnya untuk memenangkan proyek. Alih-alih mengumbar promo untuk menarik simpati dalam perjalanan ibadah, malah dimanfaatkan untuk mengeruk APBD Kabupaten Meranti.

Langkah Fitria pun akhirnya berhenti setelah KPK melakukan OTT, dan mengungkap tiga kasus sekaligus.(rw)

Komentar

News Feed